PENALARAN
DEDUKTIF
PENGERTIAN
Penalaran deduktif adalah suatu penalaran
yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui
atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang
bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis,
definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi.
Metode berpikir deduktif adalah
metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk
seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan
adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus)
dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi
sosial dan penanda status sosial.
JENIS PENALARAN
DEDUKTIF
Ø Silogisme Kategorial =
Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
Ø Silogisme Hipotesis =
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional
hipotesis.
Ø Silogisme Akternatif =
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Ø Entimen = Silogisme ini
jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan.
Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
CONTOH :
Chairil Anwar terkenal sebagai penyair. Ia disebut
penyair yang membawa pembaharuan dalam puisi. Ada yang mengatakan dia sebagai
seorang individualis. Ada yang menilai bahwa ia seorang yang kurang bermoral
dan plagiat karena ada sebagian kecil dalam gubahannya merupakan jiplakan dari
puisi asing. Dalam sajak-sajaknya yang dikumpulkan dalam "Deru Campur
Debu" memperlihatkan adanya perbedaan bentuk, corak, gaya, dan isi.
Tanggapan orang terhadap Chairil berbeda-beda. Namun, bagaimanapun ia tetap seorang
penyair besar yang membawa kesegaran baru dalam bidang puisi pada 1945